Iya, terkadang kita secara tidak langsung atau tidak sadar, merasa kurang bersyukur dengan yang ada. Contoh sederhana yang mungkin banyak dialami dari kita umat manusia adalah ketika kita butuh uang.

Memang manusia butuh uang untuk "bertahan" hidup salah satunya, tetapi kita (terutama saya) merasa buntu, merasa gak semangat, dan hal-hal negatif lainnya, padahal hari itu kita masih bisa makan, mungkin untuk hari esok juga masih bisa makan.

Tapi pikiran kita jauh kedepan sana, terlalu cemas, terlalu khawatir, sehingga lupa kalau hari ini kita juga harus terus "bergerak" melakukan sesuatu. Karena jika merenung-merenung saja tidak ada hasilnya / manfaatnya.

    Bersyukur kita masih diberikan kesehatan, bersyukur kita masih punya tempat tinggal, bersyukur kita masih diberikan keluarga yang baik, dan sehat. Mungkin sebagian dari kita masih bisa merasakan tidur siang, bersyukur.

Oleh karena itu penulis memberikan wasiat kepada pembaca, khususnya kepenulis sendiri untuk senantiasa bersyukur atas apa-apa yang telah diberikan oleh Allah kepada hambanya.

Baca juga postingan saya lainnya:

- Cara Mencari Rumah Kontrakan
- Inilah Yang Bisa Saya Lakukan
- Seorang Leader Yang Licik

Read More

 

    Postingan kali ini akan membahas seseorang manusia yang menjadi leader disebuah "perusahaan", namun kenyataanya adalah ia seorang pemimpin yang buruk nan licik serta memiliki background buruk.

Apakah seseorang ini dapat dikatakan sebagai pemimpin? apakah layak? menurut saya tidak. Karena saya cukup tau permasalahan-permasalahan yang ia hadapi dan bagaimana sikapnya dalam menangani setiap kasus, buruk!

Berbagai cara ia lakukan untuk menutupi kasus-kasunya yang lama, entah apa yang ada dipikirannya, felling saya banyak orang yang telah ia bohongi / tipu-tipu. Laganya itu senga.

Baca juga postingan lainnya:

- Cara Mencari Rumah Kontrakan
- Inilah Yang Bisa Saya Lakukan
- Kurangnya Rasa Bersyukur

Read More